Diserang Elephant Endotheliotropic Herpes Virus

Damar Ditemukan Mati di Taman Wisata Alam Buluh Cina


Dibaca: 943 kali 
Rabu, 18 Januari 2023 - 13:30:32 WIB
Damar Ditemukan Mati di Taman Wisata Alam Buluh Cina Damar Ditemukan Mati di Taman Wisata Alam Buluh Cina.

Pekanbaru, Hariantimes.com - Dunia konservasi kembali berduka.

Seekor Gajah Sumatera (Elephas Maximus sumatranus) dengan identitas "Damar" ditemukan mati di Unit Konservasi Gajah Taman Wisata Alam (TWA) Buluh Cina, Rabu (11/01/2023).

"Damar" lahir di TWA Buluh Cina pada 03 Juli 2020 dari pasangan gajah latih "Robin" dan "Ngatini."  Kelucuannya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung di TWA tersebut.

Lantas, bagaimana kronologis kejadiannya? Pada Senin (11/01/2023) pukul 07.45 WIB, Mahout/pelatih gajah Alex Gunawan melakukan pengecekan dan hendak memindahkan gajah ke hutan. Sampai di tempat ikatan, Alex Gunawan melihat gajah "Damar" dalam posisi rebah (tidak bergerak).  

Alex berpikir "Damar" masih tidur. Namun setelah dipastikan, ternyata gajah "Damar" telah mati. Padahal sebelumnya yaitu Selasa (10/01/2023), petugas piket malam Ludinsion Nainggolan masih melihat gajah "Damar" sekira pukul 18:00 WIB dalam kondisi baik dan tidak ada gejala yang mencurigakan terkena sakit.

Setelah menerima laporan tersebut, Kepala Balai Besar KSDA Riau Genman S Hasibuan segera memerintahkan Tim medis Balai Besar KSDA Riau dipimpin drh. Rini Deswita melakukan nekropsi untuk mendiagnosa penyebab kematian gajah "Damar".

Genman mengatakan, sample berupa lidah, hati, limpa, lambung, ginjal, jantung, paru paru dan cairan perikardium gajah hasil nekropsi dikirim ke Laboratorium di Kota Bogor untuk mengetahui secara pasti penyebab Kematian gajah "Damar".

Pada tanggal 17 Januari 2023, uji laboratorium telah keluar dengan hasil gajah "Damar", jenis kelamin jantan berumur 2 tahun 4 bulan mati disebabkan Positif Elephant Endotheliotropic Herpes Virus (EEHV). Jenis virus tersebut sangat susah diprediksi, gejalanya tidak terlihat jelas bila hanya melihat dari fisik gajah, namun dapat menyerang dengan cepat pada anakan gajah.

"Selama ini Balai Besar KSDA Riau bekerjasama dengan lembaga pemerhati gajah (LSM) telah berupaya keras melakukan pencegahan dan antisipasi kematian gajah melalui pengecekan medis secara rutin, pemberian obat, vitamin dan suplai makanan yang bernutrisi," sebut Genman Kepala Bidang KSDA Wilayah I Andri Hansen Siregar.(*)