Gelar Workshop Penulisan Feuture Pariwisata di Cirebon, Yono Hartono: Saya Bangga pada SMSI Riau


Dibaca: 690 kali 
Senin, 28 November 2022 - 15:10:00 WIB
Gelar Workshop Penulisan Feuture Pariwisata di Cirebon, Yono Hartono: Saya Bangga pada SMSI Riau Waketum SMSI Pusat Yono Hartono memberi sambutan.

Cirebon, Hariantimes.com - Objek pariwisata di Provinsi Riau sudah mulai banyak bermunculan.

Namun unsur tulisan maupun bahan cerita terkait kemunculan objek wisata itu masih minim didapatkan oleh media.

Maka dengan adanya workshop penulisan feuture pariwisata yang diselenggarakan oleh Serikat Media Siber Indonesia (SMSI)  Provinsi Riau, diharapkan bisa mendapatkan tulisan-tulisan yang menjelaskan objek pariwisata yang ada, termasuk kulinernya.

Hal itu diutarakan Ketua SMSI Provinsi Riau Novrizon Burman saat menyampaikan laporan kegiatan workshop penulisan feuture pariwisata di Hotel Grand Tryas, Kota Cirebon, Provinsi Jawa Barat, Senin (28/11/2022) pagi.

Kegiatan workshop penulisan feuture pariwisata ini dibuka oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) SMSI Pusat Yono Hartono.

Sementara sebagai narasumber yakni Kepala Dinas Pariwisata Riau diwakili Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Pariwisata, Benni Febrianto dan wartawan nasional sekaligus penulis asal Kabupaten Rokan Hilir, Riau Asro Kamal Rokan.

Dikatakan Novrizon, workshop penulisan feuture pariwisata ini diikuti 46 peserta. Yang mana peserta workshop ini pengurus dan anggota SMSI Riau.

"Setelah mengikuti workshop, seluruh peserta diharuskan membuat feature tentang pariwisata di Riau. Ini bentuk kontribusi SMSI terhadap sektor pariwisata Riau," ujar Novrizon sembari menyampaikan, workhsop merupakan rangkaian dari agenda SMSI di tahun 2022. Tidak itu saja, SMSI Riau juga akan menyelenggarakan kegiatan bimbingan teknis bimtek Peraturan Gubernur (Pergub) Riau No.19 Tahun 2021 tentang  Penyebarluasan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau yang akan diselenggarakan pada tanggal 1 Desember 2022 mendatang.

Sementara itu, Waketum SMSI Pusat Yono Hartono mengawali sambutannya menyampaikan permohonan maaf dari Ketua Umum SMSI Pusat Firdaus yang tidak bisa menghadiri kegiatan workshop penulisan feuture pariwisata yang diselenggarakan SMSI Riau di Cirebon ini. Itu dikarenakan Ketum SMSI dalam waktu dekat ini akan menjalani operasi jantung.

"Saya bangga pada SMSI Riau yang bisa menyelenggarakan kegiatan di luar kota. Dan kegiatan seperti ini tidak saja diadakan SMSI Riau di Cirebon, tapi SMSI Riau juga sudah pernah menyelenggarakannya di Kota Yogjajarta. Dan di Cirebon ini, terus terang saat Pak Ketum minta saya untuk. Saya kaget Pak ketum bilang, Riau sudah biasa acara di luar. Makanya saya apresiasi. Semoga kegiatan ini lancar dari awal sampai akhir," tutur Yono saat membuka workshop.

Usai pembukaan workshop oleh Waketum SMSI Pusat, kegiatan dilanjutkan dengan sesi pemaparan oleh Kadis Pariwisata Riau yang diwakili Kabid Pengembangan Pariwisata, Benni Febrianto.

Pada pemaparannya, Benni menguraikan potensi strategis dari objej wisata Riau yang tersebar di beberapa kabupaten. Di antaranya Ombak Bono di Kabupaten Pelalawan, wisata Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis, wisata histori Kerajaan Siak dan Desa Wisata di Dayun Kabupaten Siak dan Candi Muara Takus di Kabupaten Kampar.

"Di Riau banyak sekali destinasi wisata yang bisa dikembangkan dan dijual.Yang menjadi perhatian saat ini adalah desa wisata yang terus kita kembangkan infrastrukturnya. Salah satu Desa Wisata di Dayun, Kabupaten Siak. Saat ini Desa Wisata Dayun sedang dikembangkan menjadi Desa Wisata, karena daya tarik yang dimilikinya. Saatnya nanti, Dayun akan menjadi destinasi wisata  yang dilengkapi berbagai even atau atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung.  Dimana kehidupan masyarakatnya tetap menyatu dengan tradisi yang berlaku," beber Benni.

Saat sesi tanya jawab, pemaparan Benni ini mendapat tanggapan dua wartawan senior Riau Helmi Burman dan Kazzaini KS.

Keduanya mengkritisi pengelolaan pariwisata Riau yang belum terkonsep dengan baik, sehingga pariwisata Riau belum bisa dijual ke luar.

Padahal Riau sebenarnya telah memiliki Perda Rencana Induk Pembangunan (RIP) Kepariwisataan Provinsi Riau tahun 2021-2035. Perda ini nantinya akan memuat payung hukum tentang penyelenggaraan pariwisata di Bumi Lancang Kuning. Ini untuk  memudahkan pemerintah daerah menyusun program dalam pengembangan pariwisata.  Sayangnya hingga kini RIP belum berjalan sebagaimana mestinya.

Sedangkan pada sesi kedua, wartawan/penulis asal Rokan Hilir Asro Kamal Rokan menyampaikan materi tekhnik menulis feature pariwisata yang baik dan benar.

Mengawali pemaparanya, Asro menyampaikan pengalaman-pengalamannya dalam menulis feature dan laporan serta mengingatkan agar penulis tetap berpijak pada 5W1H dan kaidah jurnalistik.

"Boleh kita berimaginasi, tetapi yang kita tulis tetaplah sebuah fakta. Semakin banyak data, semakin bagus. Tergantung dari sudut pandang mana akan kita angkat tulisannya. Itu bebas saja. Satu lagi, menulis itu perlu rasa. Salah satu kekuatan rasa itu ada di ending tulisan. Buatlah ending atau akhir yang menyentuh dan menyentak sehingga berkesan serta penuh dengan pesan moral," papar Asro.(*)