AKU-SIGAP, Rakyat Sehat, Kuansing Kuat


Dibaca: 966 kali 
Kamis, 06 Oktober 2022 - 08:18:54 WIB
AKU-SIGAP, Rakyat Sehat, Kuansing Kuat Plt Bupati Kuansing Suhardiman Amby didampingi Ketua PWI Riau Zulmansyah Sekedang, Kadiskes Riau Zainal Arifin dan Ketua DK PWI Helmi Burman di Pendopo Rumah Dinas Bupati Kuansing, Senin (03/20/2022). (foto dorismyahya)

AKU-SIGAP, Rakyat Sehat, Kuansing Kuat 
Sebuah aplikasi karya anak negeri melayani kesehatan masyarakat dengan mudah dan cepat. Ini juga ditopang BLUD pengelolaan keuangan UPTD Puskesmas secara mandiri.

Semangat Plt. Bupati Kuantan Singingi (Kuansing) Drs. H. Suhardiman Amby, AK, MM begitu kuat. Optimis, tatkala memperkenalkan program digital transformasi dan inovasi kesehatan melalui Aplikasi Kuansing (AKU), Sehat Inovatif Siaga dan Pelayanan Prima (SIGAP), bakal tercapai.

Keyakinan itu dipaparkan lirih, saat peluncuran dan pertemuan percepatan Universal Health Coverage (UHC) Kuansing di Pendopo Rumah Dinas Bupati Kuansing, Jalan Abdoer Rauf, Talukkuantan, Senin, 3 Oktober 2022.

Dihadapan sekitar ratusan tamu dan undangan dari kalangan Forkopimda, camat serta kepala Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) Kesehatan Puskesmas Kuansing, BPJS Kesehatan dan kalangan media, Suhardiman Amby terus meyakinkan, bahwa Kabupaten Kuansing salah satu kabupaten pertama di Provinsi Riau menerapkan strategi inovasi transformasi kesehatan AKU-SIGAP karya anak negeri Kuansing dalam menunjang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan percepatan pencapaian UHC.

“Pemkab Kuansing salah satu kabupaten pertama di Provinsi Riau menerapkan inovasi transformasi kesehatan AKU-SIGAP karya anak negeri dari Kuansing,” kata Suhardiman, mengawali pembicaraan disambut tepuk riuh tamu dan undangan di ruang terbuka Pendopo Rumah Dinas Bupati Kuansing.

Bukan dengan sulap konsep program digital AKU-SIGAP ini muncul.

Suhardiman berkeyakinan hal ini membutuhkan waktu panjang dengan melibatkan semua pihak dalam meramu dan merekat kebersamaan membangun komitmen dunia kesehatan di Kabupaten Kuansing secara utuh dan menuju Indonesia tangguh dan sehat.

“AKU-SIGAP ini sebagai bentuk tanggung jawab Pemkab Kuansing dalam memberikan  pelayanan kesehatan secara elektronik kepada masyarakat dengan cepat dan sigap,” kata Suhardiman.

Mengenakan Pakaian Dinas Harian dengan warna coklat atau khaki, Suhardiman Amby memulai konsep itu sejak lama.

Mantan Anggota DPRD Riau dua periode ini sudah lama bertemu rakyat dan mendengar keluh-kesah terkait pelayanan kesehatan selama ini.

Ide itu muncul. Suhardiman mensinergiskan konsep digital AKU-SIGAP dengan percepatan UHC melalui pengelolaan dana secara mandiri BLUD yang diusung pemerintah pusat.

“Masyarakat membutuhkan pelayanan kesehatan yang mudah dan cepat. Termasuk bagaimana kita melayani dengan baik dengan mengelola dan membelanjakan anggaran secara bertanggung jawab," ujar lelaki menjabat Pelaksana Tugas Bupati sejak 20 Oktober 2021, lagi-lagi disambut tepuk riuh tamu dan undangan hadir dalam ruang terbuka Pendopo Rumah Dinas Bupati.

Dan, Suhardiman pun optimis program ini akan berhasil. Apalagi sistem pelayanan masyarakat ini akan menerapkan BLUD di 25 UPTD Kesehatan Puskesmas tersebar di Kabupaten Kuansing. Strategi ini sudah lama digesa. Kini tinggal memaksimalkan pelayanan prima pada masyarakat, dengan biaya operasional bersinergi bersama BPJS Kesehatan.

“Strategi integrasi itu sudah lama. Tinggal bagaimana BLUD di 25 UPTD Kesehatan Puskesmas itu mampu memaksimalkan pelayanan prima kepada masyarakat, dengan biaya operasional bersinergi bersama BPJS Kesehatan secara mandiri,” jelas dia.

Politikus Riau ini menyadari, keberhasilan program AKU-SIGAP ini akan membutuhkan keterlibatan seluruh stokeholders (pemangku kepentingan). Termasuk beberapa indikator pendukung seperti sumber daya manusia (SDM), fasilitas kesehatan dan infrastruktur. Untuk itu, pihaknya akan melakukan secara bertahap sesuai target yang ingin dicapai.

Dalam meningkatkan SDM, jelas Suhardiman, selain membekali kesiapan pengetahuan untuk tenaga medis dan perawat yang sudah ada melalui pelatihan dan workshop. Selain itu Pemkab Kuansing juga menambah tenaga medis yang handal dan tangguh.

“Pemkab Kuansing berkomitmen meningkatkan SDM, selain membekali kesiapan pengetahuan untuk tenaga medis dan juga perawat,” kata dia.

Apalagi saat ini, tambah Suhardiman, pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi. Termasuk biaya perkuliahan ditanggung Pemkab Kuansing secara bersinambungan.

“Pemkab Kuansing sudah mengirimkan sepuluh orang mahasiswa ke Fakultas Kedokteran Universitas Riau, tahun ini. Tahun depan kita akan bekerja sama dengan UGM dan UI. Semuanya dibiayai,” terang pria yang lahir di Pulau Panjang Hilir 53 silam ini.

Analisis Suhardiman jauh ke depan. Strateginya, tahun 2027 mahasiswa yang lulus di bidang kesehatan ini akan mengabdi ke masyarakat. Mereka akan ditempatkan sesuai dengan tanggung jawab dan pengabdiannya.

Sebagai terobosan dan inovasi terbaru di dunia kesehatan, Suhardiman menjelaskan indikator fasilitas kesehatan pendukung yang harus disiapkan di seluruh UPTD Kesehatan Puskesmas, seperti alat dan obat-obat kesehatan dengan memastikan ketersediaan obat, memperkuat program seleksi obat yang aman, bermutu, bermanfaat, dan efektif serta tepat guna kepada masyarakat dalam pembiayaan sesuai program Jaminan Kesehatan Nasional.

Selain itu, tambah Suhardiman, pihaknya selalu memonitoring dan mengevaluasi pemanfaatan sistem data dan informasi secara transparan untuk membantu efektivitas dan efisiensi dalam meningkatkan kemandirian UPTD Kesehatan Puskesmas ke depan.

Terpenting dalam mewujudkan program AKU-SIGAP dengan BLUD ini, kata  Suhardiman adalah peningkatan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jaringan internet sangat penting.

Diakuinya, dalam memanfaatkan aplikasi kesehatan ini membutuhkan jaringan internet yang mudah terjangkau di setiap desa dan aksesibilitas jalan yang memadai.

“Keberhasilan AKU-SIGAP dengan percepatan BLUD ini harus didukung jaringan internet yang mudah terjangkau di setiap desa dan aksesibilitas jalan yang memadai,” sebut dia.

Di Kabupaten Kuansing, kata Suhardiman, lokasi terjauh berada di UPTD Kesehatan Puskesmas Pangkalan Kecamatan Pucuk Rantau dan UPTD Kesehatan Puskesmas Bumi Mulya Kecamatan Logas Tanah Darat.

“Kedua UPTD Kesehatan Puskesmas ini letaknya sangat jauh dengan kondisi jaringan internet dan akses jalan yang sulit,” aku dia kepada hariantimes.com, saat duduk santai di Cafe Kosong Lima, Jalan Proklamasi, Talukkuantan, Senin, 3 Oktober 2022.

Meski demikian, Suhardiman menyakini bahwa tidak ada sulit jika dilakukan dengan ‘batobo’ (gotong royong). Dengan melibatkan semua pihak, dirinya yakin, bahwa program AKU-SIGAP dapat tercapai sesuai target ditetapkan.

Langkah Suhardiman sudah tepat. Peran aktif UPTD Kesehatan Puskesmas mencapai UHC segera digesa untuk mewujudkan Indonesia maju berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong. Tentunya hal ini didukung dengan pembangunan kesehatan dengan memperkuat kemampuan SDM, fasilitas kesehatan dan pembangunan infrastruktur.

“Saat ini dibutuhkan peran aktif pemangku di UPTD Kesehatan Puskesmas untuk mewujudkan Indonesia maju berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong,” jelas Suhardiman.

Setidaknya AKU-SIGAP, kata Suhardiman, sudah menciptakan berbagai terobosan dan inovasi kekinian. Sebuah transformasi kesehatan dalam tataran lokal menuju Indonesia tangguh dan sehat.

Pemprov Riau Sambut Luar Biasa

Memang tidak mudah menjalankan program AKU-SIGAP ini. Hal ini membutuhkan kerja sama dan dukungan dari semua pihak. Namun semangat Pemerintah Kabupaten Kuansing melalui Dinas Kesehatan (Diskes) dalam melakukan terobosan baru peningkatan pelayanan masyarakat patut diacungkan jempol.

Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Kesehatan Riau, H. Zainal Arifin, SKM, M.Kes, mengapresiasi kinerja dan peran aktif Pemkab Kuansing ini. Program inovasi kesehatan ini harus disosialisasikan dan dimanfaatkan dengan cepat dan tepat sasaran.

“Sebagai garda terdepan, Diskes Kuansing melalui UPTD Kesehatan Puskesmas harus ektra keras mensosialisasikan program inovasi AKU-SIGAP dengan percepatan BLUD dengan membangun kepercayaan masyarakat,” kata Zainal Arifin, dipeluncuran program, AKU-SIGAP diluncurkan oleh Plt. Bupati Kuansing, Drs. H. Suhardiman Amby, bersamaan dengan Penetapan dan Penerapan BLUD 25 UPTD Puskesmas se-Kabupaten Kuansing, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Kuansing, Senin, 3 Oktober 2022.

Zainal Arifin menjelaskan, Kementerian RI telah menerbitkan Permenkes Nomor 24 tahun 2022, tentang kewajiban fasilitas pelayanan kesehatan untuk menerapkan rekam medis secara elektronik. Melalui kebijakan ini seluruh Puskesmas di Indonesia harus menggunakan aplikasi internet secara terbuka, per 31 Desember tahun 2023.

“Pemkab Kuansing belum menerapkan BLUD selama ini. Tapi kini, Pemkab Kuansing sudah menunjukan keseriusan menjalankan program transformasi kesehatan dengan baik,” aku Zainal Arifin, juga mengenakan Pakaian Dinas Harian warna khaki.

Zainal pun mengakui kerja keras Diskes Kuansing yang sudah menjadikan BLUD di 25 UPTD Kesehatan dengan cepat. “Ini bukan pekerjaan yang mudah. Apalagi dilengkapi dengan aplikasi AKU-SIGAP, Diskes Riau yakin Pemkab Kuansing bisa segera mencapai UHC. Ini suatu hal luar biasa,” kata Zainal Arifin.

Untuk itu, kata Zainal, peran kemandirian UPTD Kesehatan Puskesmas dengan BLUD ini sangat besar. Banyak kemudahan yang didapat, salah satunya adalah Puskesmas memiliki kebebasan dalam pengelolaan keuangan secara mandiri dan bertanggung jawab. Jadi tidak tergantung menunggu pengesahan anggaran lagi.

“Selama ini, Puskesmas harus menunggu pengesahan APBD. Sementara operasional dan kegiatan medis harus berjalan. Melalui BLUD ini, maka Puskesmas sudah bisa menjalankan kegiatan operasional, seperti membeli obat-obatan dan memperbaiki infrastruktur lainnya," jelas dia.

Terpenting, kata Zainal Arifin, Pemkab Kuansing berkomitmen membangun peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara maksimal.  “Percepatan UHC ini tergantung komitmen Pemkab Kuansing dan dukungan seluruh masyarakat,” sebut dia.
Komitmen itu disambut baik oleh Plt. Kepala Diskes Kuansing, Jafrinaldi, AP, M.IP. Menurutnya, untuk mengesa percepatan UHC, Pemkab Kuansing semula, perencanaan hanya menargetkan BLUD 5 UPTD Kesehatan Puskesmas pada 2018 lalu.

Padahal targetnya harus mencapai 95 persen, lanjut dia. Hal ini dilakukan agar masuk dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Sementara saat itu baru mencapai antara 70-80 persen. Namun, berkat dukungan dan semangat seluruh stakeholders, kini sudah terbentuk BLUD di 25 UPTD Kesehatan Puskesmas yang tersebar di Kabupaten Kuansing.

"Alhamdulillah sudah 25 UPTD Puskesmas tercapai. Kini harus lebih meningkatkan dalam pelayanan kepada masyarakat efektif dan efisien dalam pengelolaan keuangan yang bertanggung jawab," kata dia, hadir dalam peluncuran aplikasi tersebut.

Dijelaskan Jafrinaldi, aplikasi AKU-SIGAP sebagai bentuk solusi guna memperpendek rentang waktu pelayanan kesehatan kepada masyarakat agar lebih maksimal untuk mewujudkan UHC. Aplikasi ini masih belum sempurna, tapi pihaknya berkomitmen mengembangkan sesuai kebutuhan masyarakat ke depan.

Secara teknis Jafrinaldi memaparkan, BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas sebagai sarana membantu memberikan pelayanan pembiayaan untuk masyarakat secara maksimal. Selama ini, peran itu ditangani BPJS Kesehatan. Namun, sekarang UPTD Kesehatan Puskesmas sudah mandiri dan dinilai mampu mengelola keuangan sendiri.

“Keterlibatan BPJS Kesehatan sekarang menitipkan dana kesehatan ke UPTD Puskesmas untuk dikelola secara bertanggung jawab dan tepat sasaran,” jelas Jafrinaldi, disela-sela diskusi bersama wartawan di UPTD Kesehatan Puskesmas Talukkuantan, Jalan Tugu Barat, Senin, 3 Oktober 2022.

Mengurai Tantangan di Pangkalan dan Bumi Mulya

Jarak terentang jauh dari pusat Kota Telukkuantan menuju UPTD Kesehatan Puskesmas Bumi Mulya di Kecamatan Logas Tanah Darat, tidak membuat Mustakim lelah. Melalui kendaraan roda dua maupun roda empat ditempuh sepanjang 53 Km selama 1 jam 29 menit. Itu pun bila cuaca baik. Tapi jika cuaca memburuk bisa mencapai 2 jam lebih. Inilah dialami Mustakim selaku Plt Kepala Puskesmas Bumi Mulya dalam seharian dan juga dialami sejumlah tenaga medis dan staf kesehatan saat pengabdian menuntun mereka.

“Namanya juga tugas dan tanggung jawab ini harus dijalani dengan hati lapang,” kata Mustakim kepada Hariantimes.com, saat ditemui di UPTD  Kesehatan Puskesmas Telukkuantan, Senin, 3 Oktober 2022.

Ini belum seberapa, tambah Mustakim, jalan terjal dan lecah dihadapi sehari-hari ditemui sejumlah desa di Kecamatan Logas Tanah Darat. Pihaknya, harus turun ke lapangan ketika hendak menemui pasien. Belum lagi jaringan listrik dan jaringan internet yang sulit didapat. 
“Kondisi infrastruktur seperti jalan dan akses internet sangat sulit di desa-desa transmigrasi itu,” kata Mustakim.

Inilah  kendala dihadapi UPTD Kesehatan Puskesmas Bumi Mulya bila menjalankan program AKU-SIGAP ke depan. Tantangan terberat adalah jaringan listrik yang masih minim dan sinyal internet yang terbatas. “Beberapa desa masih membutuhkan jaringan listrik yang memadai dan sinyal internet yang baik,” sebut lelaki berpostur gemuk ini.

Dijelaskan Mustakim, listrik di Desa Bumi Mulya, seperti makan obat. Dalam sehari bisa tiga kali padam. Begitu juga jaringan internet masih lelet. “Dalam sehari, listrik padam sampai dua-tiga kali. Begitu juga sinyal internet sesekali hanya bisa pesan singkat (short message service) melalui ponsel biasa. Itu pun tergantung cuaca,” aku dia.

Namun, terkait kesiapan program inovasi kesehatan AKU-SIGAP, diakui Mustakim, pihaknya sudah sepakat untuk menjalankan dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab. Alasannya, program aplikasi kesehatan itu sejalan dengan target UHC dengan membentuk BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas mandiri.

“Program AKU-SIGAP ini untuk memudahkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sehingga langsung berkomunikasi dengan tenaga medis. Begitu pula BLUD UPTD Puskesmas sebagai bentuk pengelolaan keuangan secara mandiri, sehingga masyarakat dimudahkan,” jelas dia dan menyebut ada dua dokter di UPTD yang aktif.

Mustakim menyadari keterbatasan infrastruktur, fasilitas jaringan listrik dan internet di daerahnya, namun sumber daya manusia sudah lama disiapkan. Saat ini dibutuhkan sosialisasi ke masyarakat luas, agar program ini benar-benar berjalan sesuai harapan. Apalagi pasien yang berobat di UPTD mencapai 10 pasien dalam sehari.

Ini juga dialami Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Pangkalan, Kecamatan Pucuk Rantau, Esperiadi. Kepada Hariantimes.com, menjelaskan kondisi geografis sejumlah desa di wilayah Pangkalan yang sulit dijangkau. Akses jalan yang berlumpur di saat hujan, dan sulit untuk ditempuh.

Selain itu adalah jaringan komunikasi seluler dan jaringan listrik yang selalu terganggu.

“Ada beberapa desa di Kecamatan Pucuk Rantau sulit terjangkau jaringan telekomunikasi seluler dan jaringan listrik. Ini kendala Kita dalam menjalankan aplikasi program inovasi kesehatan itu,” kata Esperiadi kepada Hariantimes.com, ditemui di UPTD Kesehatan Puskesmas Telukkuantan, Senin, 3 Oktober 2022.

Desa Pangkalan ditempuh selama 1 jam 43 menit sepanjang 69 Km dari pusat Kota Talukkuantan. Perjalanan jauh ini bisa memakan waktu lebih lama jika kondisi cuaca memburuk dan akses jalan yang saban rusak oleh hujan dan longsor. Maklum, topografi kecamatan ini berada 500 meter di atas permukaan laut dengan kondisi berbukit-bukit.

Kondisi geografis ini diakui Esperiadi, karena tingginya intensitas curah hujan membuat jalan-jalan desa semakin rusak dan berlumpur. Namun, pihaknya harus mengantisipasi mobil khusus ambulan dengan kabin ganda.

“Yang tersulit itu adalan akses jalan yang buruk sehingga Kami susah melayani pasien ke pelosok desa,” sebut dia, dan menambahkan rerata ada 10 pasien per hari yang berobat di Puskesmas Pangkalan.

Sementara itu, kata Esperiadi, program inovasi AKU-SIGAP harus segera dijalankan sebagai bentuk komitmen Pemkab Kuansing untuk melayani kesehatan masyarakat secara prima.

Untuk itu pihaknya sudah mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa aplikasi ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan mengunduh aplikasi tersebut.

“Bagi masyarakat yang tidak memiliki telepon seluler dapat mendatangi kantor desa menemui operator desa. Setelah terdaftar, masyarakat dapat berkomukasi langsung dengan tenaga medis atau dokter yang diinginkan,” jelas dia dan menambahkan tenaga medis di UPTD Puskesmas Pangkalan ada dua, yaitu tenaga medis dari aparatur sipil negara dan tenaga nusantara sehat.

Mustakim dan Esperiadi, dua contoh UPTD berada jauh dari pusat Kota Talukkuantan. Meski secara geografis dan infrastruktur serta fasilitas komunikasi kedua UPTD ini tidak memadai, namun peran aktif tenaga medis dan seluruh staf Puskesmas menjadi semangat bagi UPTD lainnya. Mereka berkeyakinan, sumber daya manusia akan mampu menjalankan program transformasi kesehatan tersebut dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab.

Di Hari Jadi Kuansing ke-23 tahun, pada 12 Oktober 2022 mendatang, program inovasi transformasi kesehatan menjadi jurus baru menjadikan AKU-SIGAP, Rakyat Sehat, Kuansing Kuat. Dan, Plt. Bupati Kuansing, Suhardiman Amby sudah membacanya jauh-jauh hari. *

Penulis: Doris M. Yahya
Hariantimes.com