Gerakan Menanam Cabai di Perkarangan Jadi Trigger Pengendalian Inflasi di Riau


Dibaca: 753 kali 
Senin, 29 Agustus 2022 - 18:13:16 WIB
Gerakan Menanam Cabai di Perkarangan Jadi Trigger Pengendalian Inflasi di Riau Gubernur Riau Syamsuar, saat launching gerakan menanam cabai di perkarangan, di Jalan Thamrin Lapangan FKIP UNRI Pekanbaru, Senin (29/08/2022).

Pekanbaru, Hariantimes.com - Saat ini, inflasi di Provinsi Riau sekitar 7 persen.

Untuk menurunkan inflasi hingga dibawah 5 persen, diperlukan komitmen dan kerjasama seluruh kabupaten dan kota se Provinsi Riau.

"Saat ini inflasi kita 7 persen. Sehingga perlu melakukan upaya agar inflasi kita ini dibawah lima persen," ucap Gubernur Riau Syamsuar, saat launching gerakan menanam cabai di perkarangan, di Jalan Thamrin Lapangan FKIP UNRI Pekanbaru, Senin (29/08/2022).

Melalui gerakan menanam cabai di perkarangan ini, sebut Gubri, untuk mempersiapkan ketahanan terhadap komoditas pangan. Yang mana jika kegiatan ini dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dapat sedikit mengurangi ketergantungan dari daerah lain.

"Gerakan menanam cabai di pekarangan ini perlu dukungan dari semua pihak untuk menjaga konsistensi dan keberlangsungan beberapa program pengendalian inflasi. Agar target akhir TPID yakni angka inflasi yang rendah dan stabil dapat dicapai," ujarnya.

Untuk diketahui, launching gerakan menanam cabai di perkarangan oleh ASN di lingkungan Pemprov Riau, Kelompok Wanita Tani, dan masyarakat Riau diharapkan Jadi trigger upaya pengendalian inflasi di Provinsi Riau.

Gerakan menanam cabai ini ditaja oleh Pemprov Riau dibawah Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Riau bersama Perwakilan BI Riau.

Hal ini juga merupakan komitmen bersama TNI, Polri, serta Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Riau, untuk mendukung pengendalian inflasi, menjaga kestabilan harga cabai dan untuk menjaga persediaan stok cabai di Provinsi Riau.

Sebagai informasi, untuk jumlah bibit yang dibagikan sekitar 65.000 bibit cabai dalam polybag, terdiri dari 30.000 polybag untuk diserahkan kepada kelompok tani binaan Bank Indonesia.

Selanjutnya, 20.000 polybag diserahkan kepada ASN pada OPD lingkup Pemprov Riau dan 15.000 polybag untuk KWT (Kelompok Wanita Tani) dan masyarakat di kota Pekanbaru kota Dumai dan Indragiri hilir.(*)