Bengkalis, Hariantimes - Turunya Tim Penegak Hukum (Gakkum) Dinas Lingkungan Hidup.dan Kehutanan (DLHK) Wilayah Sumatera ke Desa Senderak, Kecamatan Bengkalis diapresiasi masyarakat.
Kehadiran Tim Gakkum Wilayah Sumatera ke Desa Senderak setelah adanya laporan masyarakat terkait dugaan penyalahgunaan kawasan hutan mangrove (HPT) di Desa Senderak, Kecamatan Bengkalis oleh Kepala Desa.
Laporan masyarakat terkait dugaan penjualan lahan mangrove yang termasuk hutan produksi terbatas (HPT) oleh Kepala Desa Senderak Harianto SH, yang diduga telah menerbitkan surat jual beli lahan mangrove ( HPT) seluas lebih kurang 80 hektare.mendapat perhatian serius tim Gakkum DLHK.
Tim Gakkum DLH Wilayah Sumatera turun ke lokasi Desa Senderak bersama DLH Kabupaten Bengkalis untuk melakukan klarifikasi terkait lahan yang diduga kawasan HPT dan juga meminta keterangan dari masyarakat serta melihat dan meneliti surat izin yang telah di kantongi pengusaha tambak udang di lokasi Desa Senderak.
Khairul Fahmi dan Samsuar yang membuat laporan ke Presiden Jokowi memberikan apresiasi, karena telah menanggapi keluhan masyarakat Desa Senderak.
"Kami sangat berterimakasih kepada Presiden Jokowi yang menanggapi pesan dan permohonan kami dengan menurunkan DLH khusus Wilayah Sumatera turun langsung ke lokasi lahan mangrove desa. Kami berharap dengan turunnya utusan Pak Jokowi, DLH Sumatera ini bisa menyelesaikan permasalahan perambahan hutan kawasan (HPT) di Desa Senderak dan mendapat titik terang," ujar Khairul.
Sedangkan Tim Gakkum DLHK Wilayah Sumatera yang sempat turun ke lapangan memberikan klarifikasi terkait pemberitaan sebelumnya di media ini.
"Ya, kita sudah turun dan hasilnya akan disampaikan ke pimpinan kami, jadi belum di publis kewartawan atau masyarakat. Nantik kalau temuanya ada maka pimpinan saya yang akan menyampaikan," ucap salah seorang tim Gakkum DLHK Wilayah Sumatera yang tak maua dikutip namanya.
Ia yang dihubungi via telepon gemggamnya mengatakan, dari pemberitaan yang menyebutkan tim tidak menemukan keganjilan saat turun di lapangan, itu tidak benar. Artinya, tim Gakkum yang turun ini bukan membela Kades Senderak, yang saat tim Gakkum datang Kades juga tidak berara di tempat.
"Artinya kami hadir ini menunjukkan bahwa negera hadir untuk masyarakat. Nanti kalau ada temuan ada yang berwenang atau atasan saya yang akan menyampaikan," ujarnya singkat.(*)