Kanal

IPRY Gelar Webinar, Pilkada Kuansing Ditengah Pandemi Covid-19

Teluk Kuantan, HarianTimes.com - Ikatan Pelajar Riau Yogyakarta (IPRY) Komisariat Kuantan Singingi (Kuansing) menyelenggarakan Webinar Daerah, secara online menggunakan aplikasi google meet, pada Minggu (5/7/2020) lalu.

Dimana dalam acara yang diawali dengan doa dan dilanjutkan dengan sambutan Ketua IPRY Komisariat Kuansing, Rengky Prasetio Permana menjelaskan bahwa IPRY adalah organisasi yang berazaskan kekeluargaan dan bersifat paguyuban.

"Organisasi ini Independent dan tidak terikat oleh individu, organisasi masyarakat dan organisasi sosial politik mana pun. Independent yang dimaksud tidak berafiliasi dengan Institusi atau organisasi manapun, dan saya yakin seluruh organisasi daerah Kuansing di seluruh Indonesia yang berazas kekeluargaan dan bersifat paguyuban juga independent. Jadi mohon kita pada Pilkada Kuansing untuk tidak membawa organisasi kita untuk mengikat ataupun memihak ke pasangan calon," ujar Rengky selaku Ketum IPRY Kuansing pada sambutannya.

Acara Webinar daerah ini memiliki tema "Pilkada ditengah pandemi Covid-19" dengan 3 pemateri, yaitu dr Amelia Nasrin, Wigati Ishwandhiari dan Mardius Adi Saputra. Dan dipandu oleh moderator Egi Fauzan Perdana, Wakil Ketua I IPRY Komisariat Kuansing. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk sosialisasi pelaksanaan pemilihan kepala daerah di Kabupaten Kuantan Singingi yang akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020 mendatang.

Webinar berlangsung dengan pemaparan pertama oleh dr Amelia Nasrin yang merupakan Juru Bicara (Jubir) Covid-19 Kuantan Singingi. Beliau memaparkan tentang pengertian corona virus, yaitu transisi dari hewan ke manusia, lalu penularan, serta gejala. Beliau juga mengatakan kita harus melakukan pencegahan sesuai protokol kesehatan seperti penerapan pola hidup bersih dan sehat serta tingkat kan daya tahan tubuh, ujarnya.

Pemateri selanjutnya, Wigati Ishwandhiari yang merupakan Komisioner KPU Divisi SDM dan Sosparnas yang membahas tentang membangun optimisme menyelenggarakan Pilkada Kuansing di era pandemi Covid-19. Beliau memaparkan skema keputusan penundaan dan pemilihan, nah hasilnya pemilihan serentak dilakukan pada 9 Desember 2020.

Dengan rancangan PKPU tahapan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dalam pencegahan Covid-19. Pilkada harus tetap dilaksanakan karena tidak ada yang bisa memprediksi berlanjut atau tidak Covid-19. Maka dari itu tantangan terbesar adalah keselamatan pemilih, oleh karena itu berjalannya pilkada ini telah dibuat kan protokol kesehatan penyelenggaraan pemilihan dalam kondisi bencana non alam Covid-19. Peran kita bersama yaitu bagaimana cara mewujudkan antusias masyarakat, rekan pemantau, sosialisasi KPU, semua tugas bersama," jelasnya.

Selanjutnya pemateri terakhir, Ketua Bawaslu Kuansing, Mardius Adi Saputra. Dimana beliau memaparkan tentang pengawasan tahapan pemilihan. Seluruh tahapan dengan protokol kesehatan, pelaksanaan tugas dan fungsi pengawas pemilihan mempertimbangkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dan memaksimalkan teknologi dan informasi (daring) dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu). Insyaallah rapat umum Bawaslu dan KPU akan dilaksanakan secara daring dengan aplikasi zoom meeting atau google meet. Kita harus optimis melaksanakan pilkada ditengah pandemi Covid-19, tegas Adi.

Setelah semua pemaparan selesai, beralih ke sesi tanya jawab, berbagai macam pertanyaan dari peserta Webinar daerah tersebut. Adapun sejumlah pertanyaan yang dilontarkan, diantaranya : bagaimana cara pasien corona bisa memakai hak pilihnya?

"Kita tetap akan berkoordinasi dengan rumah sakit, akan disediakan TPS bergerak sesuai pola perundang undangan. Kita akan tunaikan hak pilihnya," jawab dr Amelia Nasrin.

"Mengenai penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) nantinya, Bawaslu Kabupaten Kuantan Singingi masih menunggu arahan dari pemerintah pusat dimana APD tersebut akan dianggarkan dari APBN," sebut Adi.

Sementara pihak pengelenggara pemilihan juga mengatakan, bahwa setiap yang hadir akan dilakukan cek suhu, "Jika ada yang ditemukan masyarakat atau panitia yang suhunya 38 derajat Celcius, maka akan dipisahkan dan disediakan bilik khusus, dan tinta tetes. KPU membangun optimis dan mengutamakan kesehatan sedangkan aspek pengawasan dari Bawaslu dan gugus tugas akan memberikan standar yang benar dan tetap ada koordinasi dengan SOP," ujar Wigati.

Selanjutnya Adi juga menjelaskan dalam tahapan kampanye ditengah pandemi nantinya akan banyak dilaksanakan secara daring dan melalui sosial media. “Kita Bawaslu bekerja sama dengan pihak Kepolisian dan Media Sosial seperti Facebook dalam melakukan takedown untuk akun akun yang tidak terdaftar atau akun yang menyebarkan blackcampaign, hoax dan SARA dalam penyelenggaraan Pilkada,” ujar Ketua Bawaslu Kuansing.*

Berita Terkait

Berita Terpopuler