Inhil, Hariantimes.com - Komunitas Seni Rumah Sunting (KSRS) Pekanbaru berkolaborasi dengan Balai Bahasa Riau berkolaborasi menggelar literasi di Desa Panglima Raja, Kecamatan Concong Luar, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Rabu (26/02/2020) lalu.
Kegiatan yang dilaksanakan sejak siang hari ini diawali dengan workshop di SMAN 1. Turut hadir Camat Concong Luar, Antoni dan masyarakat Desa Panglima Raja.
Tentu dihadiri juga oleh Kepala Balai Bahasa Drs Songgo Siruah MPd dan pimpinan Rumah Sunting Kunni Masrohanti beserta seluruh rombongan yang berjumlah 19 orang.
Panggung kecil tempat acara memang sudah ada, persis di depan rumah Presiden Bangsa Orang laut," Haryono.
Panggung itu memang dipersiapkan sedemikian rupa, ditambah kayu di bagian bawahnya supaya lebih kuat terlebih saat air laut pasang. Meski hanya berlatarkan kain kuning hitam dan hijau serta lampu penerang seadanya, acara berlangsung meriah.
Ratusan warga berkumpul di tengah jalan selebar 1 meter yang berada persis antara panggung dan rumah Haryono. Tak heran jika saat acara berlangsung orang lalu lalang baik dengan berjalan kaki atau mengendarai sepedamotor.
Berbagai aksi panggung dipertunjukkan. Ada tari, lagu, nyanyi puisi, musikalisasi puisi, tradisi lisan dan pembacaan puisi. Tidak hanya tim Rumah Sunting Pekanbaru yang mengisi acara, tapi juga pelajar SMAN 1 Concong yang sudah mengikuti workshop literasi pada sore harinya.
Kunni yang juga Presiden Penyair Perempuan Indonesia (PPI) itu juga turut membaca puisi. Begitu juga dengan yang lain seperti penyair muda Muhammad De Putra dan penampilan musikalisasi puisi oleh Kuala Aksara dan masih banyak lainnya.
''Kami sangat berterimakasih kepada Balai Bahasa Riau dan adek-adek dari Komunitas Seni Rumah Sunting yang datang ke Concong, menggelar literasi dan menghibur warga di sini. Kami sangat terkesan dengan pertunjukan musik dan puisi yang sangat jarang kami dengar di sini, bahkan belum ada. Banyak sekali ilmu yang kami dapat dari Balai Bahasa terutama tentang pentingnya menjaga dan memelihara bahasa daerah. Insyaallah berkah dan betmanfaat. Jangam bosan untuk datang lagi,'' kata Camat malam itu.
Harjyono menjelaskan, bahasa orang laut ini terancan punah. Hanya 3000 pengguna. Maka, tradisi lisan yang sempat dikupas saat workshop sore hari, dilantunkan kembali malam itu oleh salah seorang siswa SMAN 1 Concong Luar. Workhsop sore itu menghadirkan pembicara Kepala Balai Bahasa Riau, Pimpinan Rumah Sunting dan Haryono sendiri.(*)