Kanal

Pemkab Siak Gelar Festival Siak Bermadah dan Festival Kabupaten Lestari

Siak, Hariantimes.com - Menjelang hari jadi Kabupaten Siak ke-20, Pemerintah Kabupaten Siak menggelar Pawai Budaya Internasional, Festival Siak Bermadah dan Festival Kabupaten Lestari 2019.

Dalam kesempatan ini, juga diadakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Siak dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau, terkait dijadikannya Danau Zamrud sebagai wisata alam dan sejarah yang baru

Dalam sambutannya, Bupati Siak Alfedri terlebih dahulu mengucapkan selamat datang kepada Gubernur Riau H Syamsuar, Bupati Musi Banyuasin selaku ketua lingkar Temu Kabupaten Lestari H Dodi Reza Alex Noerdin, Bupati Sintang sebagai bendahara umum Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) Jarot Wijarno, Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Riau, Suharyono, perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Kementerian Desa Republik Indonesia, Ketua DPRD Siak H Azmi, dan wakil ketua I DPRD Fairus Ramli, Sekretaris Daerah Kabupaten Siak TS Hamzah, beserta seluruh tamu undangan.

"Pelaksanaan Festival Siak Bermadah dan festival Kabupaten Lestari ke-2 tahun 2019, merupakan rangkaian kegiatan Hari jadi Kabupaten Siak ke-20 tahun 2019, yang telah dimulai pada siang hari yakni pawai budaya internasional," kata Alfedri.

Pada festival Siak Bermadah ini, sebut Alfedri, juga dimeriahkan dengan penampilan berbagai kesenian. Tidak hanya dari sanggar seni yang ada di Riau saja, juga ada luar Provinsi Riau seperti dari Jambi, Kepulauan Riau
dan Sumatra Utara, bahkan juga hadir dari Pahang dan Kuala Lumpur Malaysia.

"Selain dari rangkaian hari jadi Kabupaten Siak ke-20 pada 12 Oktober 201, Festival Siak Bermadah ini juga menjadi ajang silaturahmi," kata Alfedri.

Selain itu, cakap Alfedri, alhamdulilah tahun ini Kabupaten Siak menjadi tuan rumah pelaksanaan Festival Kabupaten Lestari yang bertujuan sebagai ajang mensosialisasikan visi lestari dengan fokus utama pada pengembangan inovasi daerah yang kreatif, mengedepankan nilai-nilai kepentingan lokal dan kelestarian lingkungan, sebagai perwujudan dari amanat Forum Lingkar Temu Kabupaten Lestari, untuk mencapai lingkungan terjaga dan masyarakat yang sejahtera, dengan mengusung tema “Besamo Membelo Siak menuju Indonesia Hijau”.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi  mengucapkan terimakasih kepada seluruh panitia pelaksanaan Festival Siak Bermadah dan Festival Kabupaten Lestari 2019.

"Pemerintah Provinsi Riau menyambut baik dengan adanya pelaksanaan Festival Siak Bermadah ini, yang merupakan salah satu upaya untuk terus melestarikan kebudayaan Melayu," cakap Gubri saat membuka Festival Siak Bermadah dan Festival Kabupaten Lestari, di Taman Tengku Mahratu, Kamis (10/10/2019) malam.

Sebelum lahirnya Kabupaten Siak, sambung Syamsuar, Siak Bermadah ini sudah ada pada masa-masa dahulunya.

"Dengan adanya festival Siak Bermadah dan Festival Kabupaten Lestari 2019, diharapkan mampu menjadi ajang mempromosikan Kabupaten Siak baik melalui pelestarian lingkungan dan pelestarian pengembangan budaya. Sehingga nantinya mampu menarik wisatawan berkunjung ke Kabupaten Siak, sekaligus juga tentunya jadi pusat perhatian dari berbagai Daerah," kata Syamsuar.

Ketua lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), H Dodi Reza Alex Noerdin menyampaikan, pada 2017 lalu Forum Kolaborasi yang dibentuk dan dikelola oleh Pemerintah Kabupaten untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan resmi dideklarasikan dengan nama Forum Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL). Di mana Kabupaten Musi Banyuasin bersama Kabupaten Siak dan Sintang dipercaya sebagai Dewan Pengurus dan pendiri Forum LTKL.

"Walau terbilang masih muda, LTKL telah berhasil merangkai gotong-royong. Para anggotanya beragam seperti masterclass investasi, pengembangan kerangka daya saing daerah atau pembelajaran antara Kabupaten dan Mitra, serta pengembangan inovasi Lestari masyarakat melalui kegiatan perusahaan untuk wisata," terang Dodi yang juga Bupati Musi Banyu Asin ini.

Dengan jumlah anggota maksimal 10 kabupaten, katanya, keanggotaan dilakukan evaluasi setiap tahun agar dapat memberi ruang untuk pengembangan program yang intensif di masing-masing kabupaten tahun 2019.

"Ada kehadiran tiga anggota baru yang menggabungkan yaitu Kabupaten Gorontalo, Aceh Tamiang dan Bone Bolango yang sekarang di dalam festival juga pada rapat anggota tahun 2018 lalu. Bagaimana nanti secara tahunan Tarakan festival Kabupaten Lestari sebagai bentuk komunikasi antara anggota dan kabupaten lainnya, dikolaborasi dalam upaya pencapaian visi kita bersama Kabupaten Lestari tahun 2018," katanya.

Kabupaten Lestari juga telah sukses digelar di Kabupaten Musi Banyu Asin dengan tema 'Inovasi Karya Anak Bangsa Kabupaten' tahun lalu, topik pembahasan utama adalah perbandingan pendekatan tentang alam dan yurisdiksi yang disajikan dalam bentuk diskusi bersama pada tahun 2018 meresmikan dua Kabupaten anggota baru yaitu Aceh Tamiang, Gorontalo dan Bone Bolango.

"Tuan Rumah festival akan bergantian setiap tahunnya, tahun ini kita berkumpul di kabupaten Siak, yang juga penting disini mendapatkan Penghormatan luar biasa, karena sekaligus bertepatan dengan Festival Siak bermadah dirangkaikan dengan hari ulang tahun Kabupaten Siak yang ke-20, dan tahun 2020 insya Allah kita akan berkumpul di Kabupaten Sintang" terang Dodi.(*)


Editor: Zulmiron

Berita Terkait

Berita Terpopuler