Kanal

IKWI Seminarkan Peranan Perempuan Dalam Pemilu

Jakarta, Hariantimes.com - Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) mengelar seminar bertemakan “Peranan Perempuan Dalam Pemilu” di Sekretariat IKWI Pusat, di Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (17/01/2024).

Tema tersebut diambil bertepatan dengan pesta demokrasi yang sedang berlangsung di Indonesia, yakni Pemilihan Umum (Pemilu) dan juga Pemilihan Presiden (Pilpres).

Seminar yang dilaksanakan secara offline dan juga online dengan diikuti seluruh pengurus IKWI di 23 Provinsi ini bersempena rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) pada 9 Februari 2024 mendatang.

Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Hendry Ch Bangun mengatakan, PWI bertugas membantu dan juga membina IKWI untuk berjalan baik dalam mengembangkan organisasinya.

“Kita ingin IKWI berjalan baik, termasuk menjalin komunikasi dengan partner (rekanan). Kami mendukung dengan sepenuh hati, baik moral maupun materil agar IKWI terus berkembang. Dan seminar ini sangat baik bertepatan dengan Pemilu dan Pilpres yang sedang berjalan. Dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) sebagai lembaga negara yang membawahi pembedaryaan perempuan dan anak, kita harapkan dapat terus bekerjasama dengan IKWI kedepannya,” papar Hendry Ch Bangun.

Sementara itu, Ketua Umum IKWI Pusat Andi Dasmawati PhD mengatakan, dalam kegiatan ini pengurus IKWI Pusat mengajak anggota untuk dapat mengetahui lebih jauh seperti apa pelaksanaan Pemilu tersebut. Apalagi keterwakilan kaum wanita sebanyak 30 persen.

"Peran perempuan diakomodir dalam regulasi. Dimana dalam kontestasi pemilu dialokasikan minimal kuota perempuan sebesar 30 persen sesuai aturan Undang-Undang," katanya sembari menyampaikan, IKWI menginiasasi seminar ini untuk membangkitkan semangat perempuan dan juga partisipasi perempuan dalam Pemilu serta komitmen untuk mendorong tercapainya kuota perempuan 30 persen. Aturan itu tercantum di dalam UUD 1945, UU No 7 Tahun 2017 tentang Pemilu dan UU Nomor 2 tahun 2008 jo UU Tahun 2001 tentang Partai Politik. Meskipun dalam pemilihan sekarang kemungkinan kita belum bisa mencapai target tersebut.

“IKWI harus aktif memenuhi kuota perempuan. Antara lain dengan mendorong tumbuhnya kesadaran. Di antara anggota maupun dalam mengajak masyarakat untuk menyuarakan kepentingan perempuan,” katanya.

Selanjutnya, Staf Ahli Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Indra Gunawan yang hadir mewakili Menteri PPPA Bintang Puspayoga menyambut baik seminar yang diadakan oleh IKWI. Terlebih lagi mengambil tema Peranan Perempuan Dalam Pemilu di tengah pesta demokrasi yang sedang berjalan di Tanah Air ini.

“Kami (PPPA) mengapresiasi peran IKWI dalam mendorong isu perempuan dalam perpolitikan di Indonesia dan kontribusi perempuan dalam menguatkan visi bangsa untuk mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan kaum perempuan,” kata Indra Gunawan.

Ditambahkannya, mengingat saat ini masih banyak tantangan ketimpangan gender dalam perpolitikan di Tanah Air. Contohnya, saat ini hanya Badan Perwakilan Daerah yang sudah memenuhi kuota keterwakilan perempuan 30 persen di Parlemen.

“Kementerian PPPA tentu juga terus mendorong keterwakilan perempuan dalam hal pengambil kebijakan baik di parlemen mau pun di pemerintahan. Kita harapkan, lebih banyak lagi jabatan strategis perempuan baik di legistalif, yudikatif fan eksekutif. Agar dapat menyuarakan suara perempuan seperti di bidang pendidikan dan masalah kematian ibu hamil serta hal-hal lainnya yang terkait dengan perempuan dan anak,” harap Indra.

Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta, Prof Dr Nurliah Nurdin MA mengatakan, dengan jumlah pemilih perempuan yang sangat potensial hamper sama dengan laki-laki, maka seharusnya perempuan tidak hanya menjadi obyek, tapi harus menjadi subjek dalam politik maupun peranannya dalam mengisi pembangunan bangsa.

“Dalam Pemilu 2024 ini, sudah seharusnya perempuan menjadi pemilih yang cerdas dan menjadi pengawas Pemilu yang jurdil serta menolak money politic (politik uang) agar menghasilkan pemimpin yang dapat menyuarakan suara perempuan di semua sector kehidupan,” pungkas Nurliah Nurdin.

Seluruh pembicara yang hadir dalam Seminar IKWI kali ini sepakat, melalui Pemilu 2024 ini adalah momentum untuk mendorong dan memastikan terciptanya kebijakan publik yang memiliki perspektif perempuan. Misalnya kesehatan reproduksi, kematian ibu melahirkan, perawatan anak, tenaga kerja perempuan dan sebagainya.

Kegiatan seminar IKWI Pusat ini terselenggara berkat dukungan L'Oréal Indonesia, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB), Kamar Dagang dan Industri Indonesia, (KADIN), Coca-Cola, PT Sasa Inti, PT Paragon Technology and Innovation, PT Pos Indonesia, Garudafood, Nutrifood dan GoTo.(*)

Berita Terkait

Berita Terpopuler